dokumentasi riana dewie
Yeay! saya patut berbahagia karena bisa datang memenuhi
undangan acara ngobrol cantik bersama Ria Ricis dalam rangka perkenalan Jogja
Cushy Chesse. Acara ini digelar di Ekologi Café. Sebuah Café dengan nuansa
hijau. Suasana sejuk di Ekologi Café membuat hati terasa teduh dan obrolan
bersama gadis mungil nan lincah Ria Ricis berlangsung renyah. Ria Ricis yang
hari itu mengenakan baju kuning dan celana maroon mewarnai Jogja yang sedang
mendung menjadi lebih sumringah. Tingkahnya
yang kocak membuat para blogger dan instagramer yang hadir menjadi lebih
bersemangat. Terlebih ketika para vlogger mengerubungi Ria Ricis, untuk sekedar
memberi salam di vlog, Ricis tetap menanggapinya dengan ramah dan sabar.
dokumentasi riana dewie
Remaja yang memiliki banyak talenta ini memang sedang on
fire menjalankan pekerjaan dan bisnisnya.Mulai dari fashion hijab, endorse, paid promote, tampil di acara off
air maupun on air, dan kini
merambah ke bidang kuliner. Segala macam usaha ia coba dan tekuni, patutlah Ria
Ricis mendapat sebutan sebagai anak muda yang berkarya. Kembali lagi ke Jogja
Cushy Chesse. Apa itu Jogja Cushy Chesse?
Jogja Cushy Chesse adalah jajanan kekinian yang baik untuk
para kawula muda. Jajanan yang sehat dengan banyak lapisan kebaikan. Jangan
sampai generasi muda dinilai sebagai generasi “micin”. Sebutan generasi “micin”
mengandung dualisme makna. Generasi yang suka mengonsumsi micin atau generasi
yang dicap sebagai generasi efek samping micin. Micin atau Monosodium Glutamate
memiliki efek buruk terhadap kecerdasan otak. Penyebutan generasi micin,
disebabkan karena generasi sekarang dianggap terlalu banyak mengonsumsi sehingga
mendapatkan cap bahwa generasi yang tidak memiliki kualitas baik.
dokumentasi riana dewie
Jogja sebagai kota pendidikan, tentunya memilki banyak
mahasiswa/I dan pendatang yang bersekolah dan bekerja di Jogja. Jogja Cushy
Chesse hadir mewarnai jajanan di Jogja. Jajanan ini diharapkan dapat menambah
daftar makanan berkualitas di Jogja. Ada banyak lapisan kebaikan yang dimiliki
oleh jogja Cushy Chesse. Mak vee udah ngerasain langsung yuk kita kupas.
- Kebaikan Bahan Berkualitas
Dasar dari Jogja Cushy Chesse
adalah serupa dengan Japanese Chessecake. Jika kalian pernah makan Japanese
Chessecake, tekstur dan rasa dari Jogja Cushy Chesse kurang lebih sama.
Karakter dari Japanese Chessecake adalah fluffy and
jiggle. Sehingga tidak boleh asal memilih bahan. Semua bahan yang digunakan di
Jogja Cushy Chesse adalah bahan segar berkualitas. Mulai dari susu, telur,
hingga tepung semuanya ditakar dan dipilih dengan teliti oleh tim dari Jogja
Cushy Chesse. Karena bahan menentukan segalanya, maka bahan benar-benar melalui
banyak pertimbangan dan memastikan semuanya sesuai takaran. Selain itu Jogja
Cushy Chesse tidak menggunakan pengawet makanan, sehingga aman untuk kesehatan
anak-anak maupun dewasa.
- Kebaikan Gizi Kalori dalam sepotong Jogja Cushy Chesse nampaknya sangat padat. Kaya
rasa lembut dan lumer di mulut, namun tidak bikin “eneg”. Dari rasanya susunya
yang terasa, toppingnya yang enak. Jogja Cushy Chesse adalah cemilan yang
mengenyangkan.
- Kebaikan Rasa
Saya pernah makan cake yang rasanya terlampau manis. Jujur manis itu
tidak semuanya baik. Terlalu banyak gula juga tidak baik untuk kesehatan.
Banyak penyakit menghadang akibat terlalu banyak mengonsumsi gula. Jogja Cushy
Chesse ini rasanya tidak terlalu manis. Tidak bikin bosan ketika makan, selain
itu topping full dan kaya membuat Jogja Cushy Chesse cocok untuk kudapan balita
atau anak kecil. Terlalu banyak gula untuk anak kecil juga tidak baik bisa
menyebabkan obesitas dan carie gigi. Jogja Cushy Chesse yangmemiliki rasa tidak
terlalu manis ini bisa menjadi pilihan untuk menambah asupan bagi balita dan
anak-anak.
Jadi tunggu apa lagi, ayo temukan banyak kebaikan dalam tiap gigit Jogja
Cushy Chesse. Mari makan sehat. Lupakan diet.
Saharaaaaa.... aaaaa.... kasihku uuuuuuu
Engkau mengisi ruang hatikuuuuuu
Bukak sithik joss!!!
Hellow saya bukan habis menonton acara dangdutan apalagi wayangan. Eh lupa menyapa pemirsah semuanyahhh Hallooooowwww vers
Yeay wow kembali lagi saya si blogger ceria syalala ini
menikmati Cultural Dinner. Kali ini bertajuk Cultural Dinner Sahara. Yuhu menyantap menu Timur Tengah syalaaa lala lalaaaa.
Makanan timur tengah memiliki cita rasa bumbu rempah
dan rasa asin yang tajam. Dari pengalaman saya mencicipi masakan padang, eh
lhoh hampir mirip-mirip kalau kata lidah dan perut saya sih ya, bedanya di makanan Arab, adalah jarang menggunakan santan, bahkan mungkin tidak sama sekali. Makanan Timur Tengah dan Padang sama-sama memiliki bumbu, porsi makan yang besar dan berat.
Pemirsah semua boleh percaya atau tidak. Demi menuju acara Cultural Dinner Sahara ini-pun saya sudah mengosongkan perut saya selama 3 hari hhahahha lebay. Masakan Timur Tengah banyak menggunakan minyak zaitun,
rasa manis masakan berasal dari madu, rasa gurih berasal dari minyak wijen dan
olahan bumbu rempah. Tambahan yang banyak digunakan adalah peterseli, mentha atau daun mint
dan berbagai kacang-kacang-an sebagai isian. Beberapa
makanan yang terkenal adalah Kibbeh dan Shawarma yang turut hadir di acara Cultural Dinner Sahara Swiss-Belhotel Yogyakarta. Karena wilayah Timur Tengah juga
mencakup negara Asia Barat dan Afrika Utara, maka masakan Timur Tengah
tergolong masakan yang unik. Zona Timur Tengah berada di persimpangan sehingga
rasa dan bumbunya banyak mendapat pengaruh dari Asia dan Eropa. Tapi sebelum
menuju ke makanan (ahhh ga sabar kan ya ga sabaar) lebih baik kita bahas acara Cultural Dinner Sahara dan
keseruannya terutama pembuka acaranya.
Belly dance sedang hits di kalangan anak
muda, terutama bagi perempuan yang ingin fokus membentuk perut. Dan yeay dewi
persik eh dewi keberuntungan dan dewi malam sedang berpihak kepada saya malam
itu. Saya beruntung menyaksikan 2 penari cantik, menari dengan lincahnya bagai
ular yang siap mematuk di depan saya. 2 penari cantik ini dihadirkan oleh
Swiss-Belhotel Yogyakarta sebagai pembuka Cultural Dinner Sahara kemarin.
Seru dan membuat saya rasanya ingin ikut bergoyang, tapi apalah daya goyang jempol saja sambil memotret para penari cantik tersebut. Perut mereka rata dan indah,(yaiyalahhh) bergoyang mengikuti irama lagu, semua orang
terpana termasuk saya. Sungguh suguhan yang berkelas dan indah.
kita bertiga saja, duduk
aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput
kau entah memesan apa
dia entah memesan apa
aku memesan batu, di tengah sungai terjal yang deras
kau entah memesan apa
ia entah memesan apa
tapi kita bertiga saja, duduk
kau dan dia memesan rasa sakit yang tak putus dan nyaring lengkingnya
aku memesan rasa lapar yang asing itu
Judul : Pejuang, Pemenang, dan PecundangPenulis : Albertus Purnomo, OFM
Penerbit : Kanisius
Terbit : 2016
Tebal : 192 Halaman
ISBN : 978-979-21-4981-4
Hidup adalah sebuah pertarungan. Hidup yang keras bergulir dari tahun
ke tahun membuat manusia harus bertahan menjadi pejuang yang terkadang
harus menyerang, bertahan dan menerapkan strategi-strategi agar tidak
menjadi pecundang. Hidup adalah pertandingan tiada akhir.
Buku Pejuang, Pemenang, dan Pecundang menceritakan kisah
hidup 8 tokoh besar dalam Perjanjian Lama yang disebut kembali dalam
Perjanjian Baru. Mereka adalah Harun, Yitro, Yosua, Gideon, Samuel,
Saul, Daud, dan Salomo.
Delapan tokoh besar ini bisa disebut juga sebagai pahlawan karena
berperan begitu besar bagi kemuliaan Tuhan. Mereka tetaplah manusia
biasa yang mempunyai kelemahan. Salah satunya Harun, saudara Musa, yang
biasa disebut pembawa damai yang dikagumi dan dicintai banyak orang.
Cinta damai adalah suatu kelebihan. Tetapi dia juga mempunyai
kekurangan.
Setiap Musa mengalami kesulitan, Harun selalu menghilang, tanpa
jejak. Sebagai seorang yang cinta damai dia menghindari konflik. Tidak
ada yang tahu persis. Harun sendiri juga pernah melanggar perintah Tuhan
dengan mendirikan patung lembu emas. Akibat perbuatan Harun, tiga ribu
orang Lewi dihukum Tuhan (halaman 19).
Musa adalah menantu seorang imam besar, Yitro yang merupakan maestro
dalam seni memimpin. Salah satu seni memimpin terletak pada cara
mendelegasikan dan mempercayakan tugas kepada orang lain. Musa adalah
seorang yang kuat, tangguh, dan tulus. Namun dia lemah dalam
kepemimpinan secara efektif.
Imam Yitrolah yang memberikan pengetahuan pada Musa bahwa pemimpin
tidak dapat berjalan seorang diri. Pemimpin juga harus membuat rakyat
mengerti soal hukum, ketetapan-ketetapan Tuhan serta kepraktisan hidup
(halaman 59). Musa memiliki seorang abdi, Yosua. Dia anak Nun. Lebih
dari sekadar hamba, Yosua adalah murid Musa.
Yosua adalah murid pilihan Musa. Seperti Yesus yang selalu bersama
murid-murid, begitupun Musa. Dia selalu pergi bersama Yosua. Setelah
Musa meninggal, Yosua dipercaya untuk memimpin. Bahkan Tuhan sendirilah
yang memberikan firman kepada Yosua. Seorang pemimpin tidak pernah
dilahirkan, tetapi dibentuk dalam sebuah proses.
Yosua adalah murid yang taat dan rendah hati. Inilah yang menjadi
modal kelak ketika akhirnya dia menjadi seorang guru sekaligus pemimpin
yang cakap dan bijak. Kelemahan Yosua tidak menyiapkan pengganti seperti
dilakukan Musa. Yosua terlalu sibuk dengan peperangan dan aturan-aturan
(halaman 70).
Tokoh-tokoh dalam Alkitab tetaplah manusia. Ketika mengingat tokoh
yang telah meninggal, maka yang diceritakan adalah perbuatannya. Jika,
selama hidup banyak berbuat baik, kebaikanlah yang akan dikenang.
Seorang pahlawan seperti Harun, Musa, dan Yosua dikenang turun-temurun
bukan tentang kematian, tetapi kehidupan mereka.
Diresensi Agata Vera, Lulusan Ilmu Komunikasi STPMD APMD Yogyakarta
Link Resensi http://www.koran-jakarta.com/pemimpin-harus-buat-rakyat-paham-ketetapan-tuhan-/