Makvee Story

Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers

  • Home
  • Travel
  • Kuliner
  • Hotel
  • Lifestyle
  • Contact Us
 
The Journey Of Happiness
Bersama Ekwan Marianto


Taman Budaya Yogyakarta Event 2019 hampir dipenuhi dengan jadwal pameran tunggal Ekwan Marianto bertajuk  The Journey of Happiness. Jadwal Pameran di Jogja 2019 diborong habis oleh seniman yang sederhana ini


Profil Ekwan Marianto

Ekwan Marianto
Ekwan Marianto adalah seniman yang berasal dari Tuban -Jawa Timur. Dimulai tanggal 18 Desember 1977 dan memulai karir seni rupa saat ia memutuskan untuk memulai belajar di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Yogyakarta. Di sekolah SMSR Bugisan inilah Ekwan Marianto belajar dasar-dasar melukis, mengukir kayu, membatik, membuat cetakan, membuat ilustrasi, menggambar, dan sebagainya.


Seorang Ekwan Marianto adalah pekerja keras yang sungguh ingin menguasai teknik dan gaya lukis. Penghujung tahun 2019 menjadi momen besar bagi Ekwan Marianto. “The Journey of Happiness” yang digelar dari tanggal 21 Desember 2019 dan berlangsung hingga 4 Januari 2020 ini menjadi pameran tunggal Ekwan Marianto kali ke-5, yang menampilkan lebih dari 40 karya-karya terbarunya. Karya yang ditampilkan pun merupakan karya yang berupa dua dimensi juga tiga dimensi.


Tentang The Journey of Happiness

The Journey of Happiness


Ada yang bilang bahwa kekuatan positivity itu sangat berpengaruh dalam kehidupan kita. Apa yang kita pikirkan bisa terjadi tergantung apa yang kita ciptakan dalam pikiran. Demikian juga kegembiraan, kegembiraan bisa diciptakan dan ditemukan melalui hal-hal yang sederhana. Kekuatan kesederhanaan ini yang saya tangkap sebagai satu kelebihan karya Ekwan Marianto.

Pameran Tunggal Ekwan Marianto

Patung Karya Ekwan Marianto

Patung karya Ekwan Marianto

Pameran Tunggal Karya Ekwan Marianto

Ekwan Marianto


Kekuatan ‘Kesederhanaan’ karya seni ciptaan Ekwan Marianto yang ada dalam pameran tunggal seni visual bertajuk “The Journey of Happiness” ini, penikmat seni akan diajak berpetualang menemui banyak cerita dalam setiap karya. Mulai dari lukisan yang dipasang pada kayu ukiran yang satu tema dengan lukisan nampak kokoh dan unik, asli sih Makvee kalaupunya rumah sendiri dan besar ruangannya juga mampu beli karya sebagus ini pasti langsung angkut tolong diaminkannn sodara-sodara. Berbagai karya yang ditampilkan adalah  yang di antaranya adalah kartun tahun 1980an, aliran abstrak ekspresionis, emoticon (simbol-simbol emosi pada gawai) ragam artefak peradaban kuno, kontemporer dan yang paling menarik adalah wayang kulit Jawa.


Sesi berkeliling melihat karya Makvee sempat bertanya banyak hal kepada Ekwan Marianto. Maklum Makvee yang awam soal dunia seni dan kadang suka mikir terlalu teknis pun bertanya hal yang mungkin aneh bagi Ekwan Marianto. 


Bagaimana proses penciptaan satu patung fiber ini, apakah disketch dulu baru kemudian diciptakan? Dan berapa kali kegagalannya?

Menurut Ekwan Marianto, ia selalu spontan dalam pembuatan patungnya, begitu ada ide langsung ekseskusi. Mengenai kegagalan dalam membuat patung, ia akui ada kegagalan namun berlangsung hanya 1 sampai 2 kali saja selanjutnya karena belajar dari kesalahan, semuanya pun berjalan dengan lancar.

Tempat yang paling menginspirasi karya?

Nitiprayan dan seni rupa nampaknya merupakan satu kesatuan dalam benak Ekwan Marianto. Karena pengalaman jatuh bangun dan pengalaman tentang seni dibangun di Nitiprayan dan mengalami perkembangan cukup pesat disana. Ia berujar bahwa kali ini ia membuat karya dari beberapa material. Awalnya hanya melukis, namun di tahun 2014 mulai membuat karya yang variatif menggunakan dimensi lain misal patung, relic, dan kayu yang juga ditampilkan dan menjadi bagian dari “Journey of Happiness”. Bagi Ekwan Marianto berkarya harus dimulai dari kesenangan, kejujuran, sehingga tidak ada beban dalam menciptakan sebuah karya. Karyanya yang lebih dari 40 dalam Journey of Happiness dikerjakan dalam waktu2 tahun. Ekwan Marianto mengatakan perlu waktu yang panjang untuk mendapatkan hasil yang baik.


Pameran Ekwan Marianto


Memandangi satu karya demi karya membuat saya sadar harusnya kita bersyukur pada keindahan Indonesia yang kaya. Memang saya butu waktu untuk memandangi lekat-lekat masing-masing karya Erwan Marianto, karena pas saat kesana cerita di masing-masing lukisan masih dalam proses, sehingga mau tidak mau saya pun mesti mengintepretasikan sendiri maknanya. 

Ekwan Marianto

Menyenangkan ini menyenangkan. Kesederhanaan yang menyenangkan. Yuk bagikan kebahagiaan ini, biar menular ke yang lain. Langsung datang ke ruang utama pameran Taman Budaya Yogyakarta free buka mulai pukul 09.00-21.00 WIB. Tersenyumlah kebahagiaan di depanmu




Hal pertama yang Makvee cari dari kopi dan selalu Makvee tanyakan di kedai kopi manapun adalah Kopinya adanya apa kak, kalau disitu berjenis Arabika semua, udah deh kelar Makvee minum teh manis anget aja dah. Lhoh kenapa emang dengan Arabika emang? Teman-teman pembaca Makvee story mungkin sebagian besar udah tahu perbedaan Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Pecinta kopi umumnya mengetahui perbedaan paling dasar dan otentik antara biji kopi robusta dan arabika. Namun pasti ada penikmat kopi yang belum mengetahui perbedaan antara keduanya dan kalau minum kopi dengan cueknya bilang “ah sik pentiing ngopi (ah yang penting ngopi). Ya beruntunglah dengan orang cuek nan sehat dan cocok di segala macam rasa kopi. Kalau Makvee karena lebih kepada alasan kesehatan. Kopi Arabika memiliki rasa yang lebih kaya, beberapa Arabika bahkan sangat asam dan ada cita rasa buah. Nikmat sihhh nikmat, tapi yang nikmat belum tentu menjadi semangat.

"Mengutip Kata Bung Fiersa Besari “Baik, belum tentu baikan. Sama, belum tentu bersama. Tetap, belum tentu menetap.Tinggal, belum tentu tak meninggalkan.”

Arabika memang lezat tapi apa daya aku tak berjodoh denganmu. Iya iya segala sesuatu memang pasti ketemu jodohnya kok nanti eaaaa apasih.

Nah, selain cita rasa, kopi arabika dan robusta memiliki tekstur, cara menanam, dan mengolah yang tentu berbeda. Kopi Arabika memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan Robusta. Beberapa efek kopi terhadap fisiologi lambung, diantaranya meningkatkan produksi asam lambung, melemahkan kontraksi sfingter bawah esofagus (pintu yang mencegah isi lambung naik lagi ke atas), memperlambat pengosongan lambung. 

Itulah yang Makvee rasakan ketika minum Arabika kopi rasanya kemudian mual dan perut seperti terisi banyak gas. Wuhhh udah kelar kalau kayak gitu Makvee bisa mual dan rasanya seperti mau kentut tapi tak keluar sungguh menyesakkan jiwa, lebih sesak daripada mengetahui kenyataan kamu dibohongi dan diduakan eaaaaa hahhaha.

Maka dari itu Robusta adalah kopi yang cocok untuk Makvee. Rasanya monoton cenderung pahit dan dark namun aman untuk Makvee. Kebetulan banget nih Makvee lagi nyobain satu kedai kopi baru yang emang hits banget di Jogejah tercinta ini.

Tanya Kopi


Tanya kopi adalah kedai kopi express yang beralamatkan di Jalan Lembu Andini Pakuncen, Wirobrajan yang berdiri sejak 20 Juli 2019. Makvee pun bertanya kepada Mas Endi Owner dari Tanya Kopi menurut beliau “Awal berdirinya Tanya Kopi adalah saat Endi, Owner dari Tanya Kopi melakukan perjalanan ke daerah Surabaya-Malang dan melihat bagaimana perkembangan peracikan dan kedai kopi di kota-kota tersebut” yang kemudian terpikirlah untuk memulai usahanya di Kota Pelajar Yogyakarta. 




Tanya kopi bukan sembarang kedai kopi, menyuguhkan variasi berbagai minuman es kopi susu dengan berbagai varian mulai dari es kopi susu ori hingga es kopi susu aren, hazelnut, tiramisu dan caramel.






Selain kopi, kedai ini juga menampilkan berbagai variasi menu diantaranya Anti Kopi bagi orang orang yang Anti ngopi-ngopi club tenanggg kalian tidak akan merasa diasingkan disini yhakannn ada menu andalan macam Matcha, Taro dan Redvelvet. Lengkapkannn 



Mengusung konsep kopi kekinian express, Tanya Kopi tetap menjunjung kualitas produk yaitu dengan menjaga bahan baku yang digunakan berupa fresh bean dan juga rasa, itu membuktikan bahwa tanya kopi tidak sama dengan kopi kekinian yang lain, karena dengan harga yang ditawarkan cenderung murah dibandingkan kedai kopi kekinian yang lain. Betul banget sih apalagi ternyata bahan kopinya itu robusta jadi pas dan aman bangetlah di perut Makvee.








Segmen Tanya kopi adalah pelajar dan workaholic karena cita-cita Tanya Kopi sendiri adalah menemani setiap aktivitas TemenTanya dalam berbagai waktu baik waktu belajar, dijalan dan juga pada waktu bekerja.

Selain tanya kopi di kedai tersebut juga terdapat Tanya Buah yang menyediakan Fresh Juice dan juga minuman segar dengan variasi buah didalamnya, seperti orange juice, es lecy tea, Telang tea dll, tak hanya minuman di kedai ini juga menawarkan jajanan additional setiap bulannya yang mereka sebut Tanya Jajan dengan menu andalannya bulan ini adalah Bakso goreng Pedas dengan harga terjangkau mulai dari 5.000 – 10.000



#InginSegeraBertanya merupakan tagline Tanya Kopi dengan berbagai pertanyaan dibalik cup tanya kopi, bagaikan Pandora Box yang membuat customer akan menebak-nebak pertanyaan tersebut, atau dapat dijadikan sebagai ajang dalam mencurahkan perasaan bagi customer dengan menjawab berbagai pertanyaan kejutan dari Pandora Box Tanya Kopi dan membagikannya via instastory. Pertanyaan yang diajukan kadang Jlebb gitu seperti menjawab pertanyaan dari permainan Truth and Dare hufttt kwkwkwkw Kopi yang cocok sebagai dopping pasca pemulihan patah hati dibohongi, dikhianati, disakiti bertubi-tubi. Dalam setiap pertanyaan pasti ada jawaban dan dari setiap masalah pasti ada solusi.

Makvee rekomendasikan tempat yang sans dan chill ini buat kalian semua yang berada di Yogyakarta, kota  yang menanam kenangan ini. Ingat ya kenangan yang ditanam yang baik-bak saja, seperti halnya menanam karma, tanamlah karma baik.

Cusss ada banyak hadiah menarik bagi customer yang menjawab pertanyaan Pandora Box Tanya Kopi paling unik dan menarik, yaitu kopi gratis dari Tanya Kopi setiap Minggunya. Jadi kapan kamu ke Tanya Kopi? Tanya aku ajak aku yukkk.



x
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

A Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers. Terima kasih sudah berkunjung ke dunia kecil Makvee.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Review YATS Colony Jogja
  • Review Jujur Sate Ratu (Sate Kanak dan Sate Merah)
  • Review Jujur Staycation di The Alana Malioboro Hotel
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
  • Blogging: Mesin Waktu Paling Personal yang Pernah Aku Miliki
  • Pahitnya Hidup yang Ditutupin Pake Selimut Rendah Hati
  • Review Jujur Menginap di Zest Hotel Yogyakarta
  • Dulu Pejuang Garis Dua, Sekarang Pejuang Garis Satu
  • Ngramban: Hobi Emak-Emak Milenial yang Sakti Mandraguna
  • Nyaman dan Nikmatnya Menginap di Business Suite Swiss-Belboutique Yogyakarta

Categories

Travel Kuliner hotel Travelling hotel review Hotel Jogja

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • April 2025 (3)
  • Maret 2025 (13)
  • Mei 2024 (2)
  • April 2024 (1)
  • Maret 2024 (2)
  • Januari 2024 (1)
  • November 2023 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • September 2023 (2)
  • Mei 2023 (2)
  • April 2023 (1)
  • Maret 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Agustus 2022 (2)
  • Juni 2022 (2)
  • April 2022 (31)
  • Maret 2022 (5)
  • Februari 2022 (2)
  • Desember 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Mei 2021 (3)
  • April 2021 (2)
  • Maret 2021 (2)
  • Februari 2021 (4)
  • Januari 2021 (2)
  • Desember 2020 (8)
  • November 2020 (3)
  • Oktober 2020 (3)
  • September 2020 (3)
  • Agustus 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (7)
  • Januari 2020 (1)
  • Desember 2019 (2)
  • November 2019 (3)
  • Oktober 2019 (2)
  • Agustus 2019 (4)
  • Juli 2019 (5)
  • Juni 2019 (10)
  • Mei 2019 (27)
  • April 2019 (5)
  • Maret 2019 (2)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (1)
  • Desember 2018 (5)
  • November 2018 (1)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (2)
  • Juni 2018 (2)
  • November 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • Februari 2017 (2)
  • September 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Agustus 2015 (1)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (4)
  • November 2014 (1)
  • Oktober 2014 (1)

Komunitas Blogger Jogja

Komunitas Blogger Jogja

BLogger Perempuan Network

BLogger Perempuan Network

Komunitas Emak Blogger

Komunitas Emak Blogger

Popular

  • Review Jujur Sate Ratu (Sate Kanak dan Sate Merah)
    Yummmmy Senja menyapa perutpun berbunyi, tanda tubuh bahwa saatnya makan. Teringat sate favorit yang berada di area Jogja Paradise. Cu...
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
    Hi Nongkrongers? Apa kabar? Aku harap kalian baik dan sehat ya. Sebagai high quality single, Makvee pasti sangat selow dan woles ka...

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template