Yogyakarta Independent School : PYP Costume Parade


Halooo halooo pembaca Makveestory, finally setelah 3 tahun lamanya Makvee mendapatkan kesempatan lagi untuk hadir di sekolah internasional di Yogyakarta. Emang ada sekolah internasional di Jogja? 

Ada dunk namanya Yogyakarta Independent School. Nah, kemarin Makvee baru saja mengikuti event tahunannya. Makvee akan bahas kupas tuntas mengenai sekolah internasional ini dan semoga kemudian akan membuat teman-teman, bapak dan ibu-ibu yang baca tulisan saya menjadi lebih penasaran sama sekolah ini.

Yuk! Check it out!

Kemarin saya mengikuti salah satu event sekolah ini bertajuk PYP (Primary Years Programme) Costum Parade yang merupakan rangkaian acara Book Week atau Pekan Buku. Sebelum membahas keseruan saya mengikuti PYP Costum Parade sekilas saya akan membagikan informasi mengenai YIS panggilan akrab Yogyakarta Independent School.

Sekolah yang saya kunjungi ini sekali lagi bernama Yogyakarta Independent School atau orang-orang banyak yang lebih mengenalnya  atau mudahnya disebut YIS. Mengapa tidak menggunakan International alih-alih Independent.
Ya, karena aturan di Indonesia memang tidak boleh ada sekolah internasional maka pilihan kata "Independent" cukup tepat.

YIS sendiri telah lama ada di Yogyakarta tepatnya berdiri sejak tahun 1989. Lokasi lama berada di area Jalan Magelang kemudian sekarang pindah ke tanah yang lebih luas dan berada di kehijauan di utara Monjali, tepatnya di Jalan Tegal Mlati No 1, Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Yogyakarta Independent School
Seberapa besar sih luasnya YIS ini? Beuh kalau kata saya ini beneran luas-luas banget, iya! Karena YIS yang mulai ditempati sejak 3 tahun yang lalu ini memiliki luas tanah 6,5 hektar. Memiliki lapangan sepakbola berstandar internasional.

Sekolah ini memiliki fasilitas berupa bangunan sekolah yang di dalamnya berisi beragam kelas sesuai grade, ada lapangan basket indoor juga, office, toilet, perpustakaan, lab, kantin joglo, serta playground.
Setiap orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya kelak. Demikian juga saya. Banyak pertanyaan bersliweran dalam benak saya, kalau sekolah disini setiap hari si bocah aktif cuap-cuap bahasa Inggris kira-kira bakalan lupa atau tidak dengan bahasa Indonesia? Apa beda sekolah negeri, sekolah swasta, dan sekolah dengan standar internasional? Lalu, siapakah yang bisa sekolah di sekolah internasional seperti di YIS ini?

Jadi yang membedakan YIS dengan sekolah nasional a.k.a sekolah negeri, dan sekolah swasta pada umumnya tentunya adalah kurikulumnya. Kurikulum sekolah Internasional memang harus wajib berstandar internasional agar ijazahnya juga diakui secara internasional.  Faktor kurikulum ini sangat besar relativitasnya dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah internasional. 

Segmentasi sekolah internasional memang rata-rata isinya adalah anak-anak umumnya berasal dari beragam negara dan sedang mengikuti orangtuanya bekerja di negara lain. Ini menguntungkan karena ketika si anak sudah sejak awal mendapat pendidikan dengan kurikulum internasional maka dia akan siap untuk pindah ke sekolah lain dengan kurikulum yang sama.

Kurikulum Yogyakarta Independent School
Kurikulum internasional memiliki banyak jenis. Namun yang banyak dipakai oleh sekolah-sekolah internasional adalah Cambridge Assessment International Education (CAIE) dan International Baccalaureate (IB). Yogyakarta Independent School sendiri menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB).

Kurikulum International Baccalaureate ini ditujukan untuk anak dengan usia 3-18 tahun dari pre-school sampai high school. International Baccalaureate(IB) adalah yayasan pendidikan internasional yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dan memiliki empat program pendidikan formal.
 
Kurikulum IB ada empat (4) jenis yaitu IB PYP, IB MYP, IB DP, dan IB CP. Yogyakarta Independent School sendiri saat ini baru menerapkan 3 jenis yaitu:
1. IB Primary Years Programme (PYP) untuk usia 3-12 tahun
2. IB Middle Years Programme (MYP) untuk usia 11-14 tahun
3. IB Diploma Programme (DP) untuk usia 15-18 tahun

Saya sempat ternganga dengan sistem pendidikan YIS ini. Lebih mantap lagi karena penerapan program IB tersebar di seluruh dunia. Sekitar 60% pelaksananya berada di dataran Amerika, 17% di Asia Pasifik, dan sisanya di Afrika, Eropa, serta Timur Tengah. Per-tahun 2017, program IB telah digunakan di lebih dari 4.500 sekolah di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, tercatat sebanyak 52 sekolah yang tersebar di 11 provinsi menggunakan satu atau lebih program IB. 

Penting untuk kita ketahui bahwa hanya sekolah yang memiliki sertifikasi IB dan terdaftar resmi di yayasan IB yang diperbolehkan melaksanakan program belajar dengan menggunakan kerangka pendidikan IB. Juga, sertifikat program IB Diploma Programme (DP) diakui oleh 2.192 universitas di seluruh dunia untuk penerimaan mahasiswa baru. YIS juga merupakan satu-satunya sekolah dengan International Baccalaureate (IB) World School di Yogyakarta.
 
Mungkin bahasa sederhananya dari yang bisa saya tangkap ketika bercakap tipis-tipis dengan  Bapak Ismail Sumantri (YIS Principal) adalah IB memiliki kelebihan bahwa belajar itu tidak hanya sekadar menghitung dan menghafalkan. Belajar bukan hanya di permukaaan.

Berbeda dengan sekolah negeri yang mewajibkan muridnya belajar matematika, IPA, dan IPS setiap hari. Kurikulum IB ini tidak hanya mempelajari seputar science, math,  dan language tapi juga bagaimana penerapan dan eksplorasinya dalam kehidupan.


Hal ini tentunya sangat bermanfaat karena menumbuh kembangkan kepekaan yang akan digunakan para siswa-siswi ketika nantinya berada di kehidupan lain selain sekolah, pendidikan personal, hidup bermasyarakat, paham mengenai kesehatan dan juga kreatifitasnya lebih terasah. Dari awalpun mereka telah memiliki kebebasan untuk fokus pada bidang yang menjadi minat mereka, sehingga bakat dan passion pun telah terdeteksi dan membuat mereka menjadi menyeriusi apa yang menjadi cita-cita mereka.

Berhubung murid-murid di YIS pun berasal dari berbagai belahan dunia maka toleransi memang menjadi bagian penting yang dipelajari dan tentunya bagaimana relasi antar manusia itu terjalin tanpa memperhitungkan suku, agama, dan ras.


Saya mengikuti acara PYP Costume Parade di Yogyakarta Independent School, bersama semua guru, siswa, dan orang tua. Mulai dari early years (playgroup dan TK) dan anak-anak kelas elementary mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.


Yes! Menyenangkan sekali Anak-anak menggunakan costume sesuai buku favorit mereka masing-masing.  yang masih kindergarten pun mendadani rambut dan wajahnya bahkan persis seperti karakter dan tokoh yang membuat mereka terkesan.

Anak-anak kindergarten sangatlah ramah dan menyenangkan, percaya diri, dan jangan tanya mereka ini cukup fluent berbahasa Inggris. Hal unik yang saya suka dari YIS ini adalah mereka diajari norma dan kesopanan yang cukup Indonesia sekali menggunakan panggilan Bapak dan Ibu kepada Guru, Karyawan Office, ataupun orang lain. Sungguh lokalitas yang dibawa YIS ini sangat sederhana namun bagi saya dalam maknanya.

 
Anak-anak mulai bersiap sejak pagi dan mulai beraksi sekitar pukul 9.00 WIB disaksikan parents yang hadir, membuat anak-anak riuh dan gembira karena bangga orang tuanya turut hadir dan menyaksikan. Beberapa orang tua dan guru mengabadikan momen kebahagiaan anak-anak mereka saat melihat aksi mereka di catwalk. Ada kejadian unik di tengah-tengah pertunjukkan. Anak-anak kelas besar begitu menghargai anak-anak kelas kecil dengan mengatakan "So Cuteeeeeee!!!" Tiap kali adik-adik kelasnya maju. Hal ini tentu menggembirakan karena anak-anak diajari untuk saling menghargai satu sama lain bahkan kepada yang lebih muda sekalipun.


Acara kemudian dilanjutkan dengan foto bersama dan menikmati bazzar buku. Anak-anak dan orang tua pun sangat excited dan memborong banyak buku.

 
YIS Principal Bapak Ismail Sumantri, nampak humble dan gembira bergabung bersama anak-anak. 



Selesai acara anak-anak tetap kembali ke kelas untuk belajar seperti biasa. Kelas early years hingga pukul 12.00 WIB dan primary hingga pukul 14.00 WIB.


Di cuaca yang secerah itu saya merasakan bangunan office dan kelas terasa tetap dingin.


Saya pikir ini karena kualitas bangunan dan pembangunan gedung yang sangat memerhatikan sirkulasi. 
Benar-benar menerapkan apa yang disebut dengan rapi, resik, dan ringkas.

   
Saya sih selalu percaya kalau desain sebuah ruang sangat berpengaruh terhadap segala macam segi kreativitas dan ide.

Kalau tiap hari belajar sambil melihat pemandangan indahnya Gunung Merapi rasanya belajar juga tenang dan jadi menyenangkan.


Bagaimana Cara Mendaftar Ke YIS?
Apabila sebagai orang tua, kalian berminat menyekolahkan anak di sekolah internasional di Yogyakarta. Pendaftaran YIS dibuka setiap hari Senin-Jum’at pada jam kerja. YIS sangat terbuka menerima siapa saja untuk berkonsultasi atau sekadar tanya-tanya. Pendaftaran bisa kapan saja. Informasi selanjutnya silakan dapat melalui kontak dibawah ini:

Jalan Tegal Mlati No. 1, Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, 55284, Indonesia
Phone: +628112632442 // (0274) 5305147 dan 5305148


0 comments