Makvee Story

Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers

  • Home
  • Travel
  • Kuliner
  • Hotel
  • Lifestyle
  • Contact Us


Hai Vacationers apa kabar? Semoga kalian sehat selalu ya, 
Menginap di Budget Hotel memang jadi pilihan yang pas ketika travelling ke luar kota. Selain menghemat biaya travellingmu, kalau Makvee sih bisa dapat fasilitas yang cukup sesuai dengan budget yang dimiliki, yeahh sesuai dengan namanya budget hotel.

Kali ini Makvee staycation di tengah kota. Di Zest Hotel yeayyyyy. Zest sendiri berada di bawah manajemen Swiss-Belhotel International Hotels & Resort.

Sekilas Swiss-Belhotel International Hotels & Resort 

Mengutip dari website Swiss-Bellhotel https://www.swiss-belhotel.com/id-id/company-overview
Swiss-Belhotel International Hotels & Resort didirikan pada tahun 1987 dan berkantor pusat di Hong Kong, Swiss-Belhotel International diakui sebagai salah satu grup manajemen hotel dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Swiss-Belhotel International menyediakan keahlian profesional dan layanan manajemen untuk hotel, resor, dan layanan inap. Menduduki peringkat di antara 100 perusahaan manajemen hotel internasional top dunia, Swiss-Belhotel International telah dianugerahi enam kali sebagai Leading Global Hotel Chain di Indonesia dan Hotel Bintang 4 Favorit.

Memiliki lebih dari 145 hotel, resor dan proyek, Swiss-Belhotel International mengelola properti di 21 negara termasuk Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Indonesia, Kamboja, Bahrain, Mesir, Irak, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Australia, Selandia Baru, Bulgaria, Georgia, Turki dan Tanzania. Selain Grup Corporate Head Office di Hong Kong, operasi Swiss-Belhotel International di seluruh dunia didukung oleh Grup / Kantor Operasi dan Pengembangan Regional di Shanghai (Cina), Hanoi (Vietnam), Jakarta & Bali (Indonesia), Athena (Yunani) , Sydney (Australia), Auckland (Selandia Baru), Dubai (Uni Emirat Arab).

Baca Juga Review YATS Colony Jogja

Grup berkomitmen untuk secara progresif meningkatkan portofolio properti di seluruh dunia dan menumbuhkan berbagai brand yang diakui secara global dengan memanfaatkan kehadiran pasar yang kuat serta jaringan penjualan dan pemasaran yang luas. Saat ini, Swiss-Belhotel International memiliki 14 brand termasuk Grand Swiss-Belhotel - hotel bintang lima, Grand Swiss-Belresort - resor bintang lima, Swiss-Belhotel - hotel bintang empat, Swiss-Belresort - resor bintang empat, Swiss - Belsuites - akomodasi kelas atas, Swiss-Belboutique - hotel butik, Swiss-Belresidences - apartemen berlayanan, Swiss-Belvillas - vila skala menengah, Swiss-Belinn - hotel bintang tiga, Swiss-Belexpress - hotel dengan budget murah, Swiss-Belcourt - tempat menginap dengan budget murah, dan tambahan terbaru, Zest Plus - hotel budget butik, Zest - hotel budget khusus kebutuhan, Zest OK - alternatif modern untuk hostel tradisional. Setiap brand menawarkan tingkat kecanggihan yang unik dalam fasilitasnya, juga secara konsisten memberikan layanan tingkat tinggi yang efisien dan profesional kepada para tamunya.

“Berkomitmen pada Keunggulan dalam Layanan dan Manajemen”, Swiss-Belhotel International membangun kemitraan dengan pemilik properti sehingga tujuan dan sasaran mereka tercapai dan keberhasilan serta pertumbuhan Swiss-Belhotel International terus berlanjut. Perpaduan unik dari profesionalisme perhotelan Swiss dan semangat serta layanannya yang terinspirasi Asia adalah yang benar-benar membedakan Swiss-Belhotel International dari perusahaan manajemen hotel lainnya.

Masing-masing properti Grup dengan bangga membawa ciri khas Swiss-Belhotel International, sebuah simbol yang menjamin kombinasi kualitas, kenyamanan dan dedikasi untuk memberikan yang terbaik bagi pelancong bisnis dan liburan. Komitmen ini diabadikan dalam filosofi "Passion and Professionalism ™" dari Swiss-Belhotel International. Hadiah yang paling berharga untuk Swiss-Belhotel International adalah kembalinya tamu, yang dianggap sebagai pujian tertinggi untuk staf, manajemen, dan untuk Grup secara keseluruhan. 

Tentang ZEST 
ZEST memang hotel budget yang baru, unik dan langsung dapat memenuhi permintaan pasar nasional maupun international. Hotel-hotel dibawah naungan brand ZEST memang menyediakan akomodasi dengan standard internasional namun terjangkau, modern dan minimalis, serta ditujukan bagi para pelaku perjalanan bisnis dengan anggaran terbatas.

Zest didesain sesuai dengan kebutuhan baik di perkotaan atau resort di pedesaan. Memang kamar yang disediakan tidak terlalu besar dan so far pelanggan dapat menerima kondisi dimana kamar yang tersedia untuk harga yang terjangkau. 
Zest Yogyakarta berada di tengah kota dekat dengan Malioboro, dan lokasi wisata kota Yogyakarta. Gedungnya berwarna hijau terlihat cerah dilihat dari kejauhan. Terletak dilokasi yang strategis tepat di tengah kota di area Malioboro, bahkan vacationers dapat berjalan kaki ke pasar Bringharjo yang terkenal dengan beragam batiknya bisa mengunjungi Patuk daerah pusat perbelanjaan oleh-oleh, dan jajanan di jalan Malioboro, Keraton Yogya, Tamansari, Taman Pintar, Taman Budaya, Benteng Vredenburg dan Batik Mirota.

Zest Hotel Yogyakarta memiliki 106 kamar, terdiri atas 49 kamar dengan tempat tidur ukuran Queen atau Tpe Zest Queen Room dan 59 kamar dengan 2 tempat tidur terpisah atau type Zest Twin Room. Zest juga memiliki lantai/kamar bebas asap rokok serta kamar bagi tamu yang memiliki kebutuhan khusus.

Baca Juga Yogyakarta Kitchen By Marriot Hotel

Terletak di area lobi, Zest memiliki restaurant kecil namun bersih bernama Citruz. Citruz dapat menampung sekitar 50 tamu untuk jamuan makan biasa seperti breakfast. Citruz menyediakan makan pagi buffet dengan ragam menu hidangan internasional dan Indonesia. Buka setiap hari, pukul 6.00 WIB - 10.00 WIB.

Zest Hotel Yogyakarta juga menyediakan akses internet nirkabel di setiap kamar dan area umum, kolam renang, ruang pertemuan dan fasilitas konferensi, mesin minuman, area parkir serta keamanan 24 jam non-stop yang disertai dengan CCTV. Zest Hotel Yogyakarta menyediakan 1 ruang pertemuan dengan kapasitas 120 orang layaknya ruang teater, atau dapat dibagi menjadi 2 ruang terpisah untuk pertemuan dan seminar dalam skala yang lebih kecil.


Back to Cerita Makvee yang menjajal Zest budget hotel di tengah kota
Makvee check in hampir pukul 14.00 WIB dan harus menunggu sejenak karena antrian resepsionis yang cukup ramai hari itu. Sampai gilirannya Makvee check in ternyata Makvee harus deposit sebesar Rp50.000,- namun ternyata Makvee tidak membawa cash sementara hotel tidak menerima debit. Akhirnya Makvee diijinkan masuk ke kamar dan mendapatkan kunci kamar. Makvee menginap di Zest tanpa sarapan, jadi hanya kamar saja. Sekedar info untuk kalian vacationers bahwa sarapan akan membayar Rp100.00,-an jika kalian ingin menambah sarapan untuk 2 orang. Karena dari pengalaman Makvee menginap di budget hotel memang lebih murah tanpa sarapan, dan sarapan bisa mencari di luar sekalian wisata kuliner di Jogja. Makvee pun naik ke lantai 2 tepatnya di kamar 236. Mendapatkan kamar dengan type Zest Twin Room. Nah beginilah penampakan kamarnya. 


Cukup Minimalis namun pas kalau kata Makvee Worth it dengan harganya yang dibanderol Rp200.000,-an saja benar-benar cocok untuk budget traveller. 






Fasilitas di samping tempat tidur ada telpon dan colokan listrik. Wifinya juga cukup kencang digunakan. 
Pemandangan keluar hanya gedung dan rumah-rumah sekitar. Jadi kalau kalian mencari pemandangan hotel ini tidaklah memiliki pemandangan kota yang bagus. 


Karena hanya akan menghabiskan akhir pekan, Makvee membawa barang secukupnya. Biasanya Makvee membawa perlengkapan mandi lengkap namun kali ini Makvee lupa bawa dan ternyata pas masuk kamar mandi hanya tersedia sabun 1. 

Ini dia kamar mandinya, cukup bersih dan lancar.




Lihat cukup bersih bukan, apalagi air hangatnya mantap. Jadi setting panasnya bisa sampe kemebul dan bikin kaca jadi berembun. Panas dari showernya cukup bagus, lumayan menenangkan lah acara mandi sorenya Makvee.




Ingat Gaes untuk selalu go green ya, ada himbauan dari Zest di kamar mandinya


Uhmm baiklah harus keluar sebentar untuk membeli sikat gigi. Sabun cair  dan shampoo jadi satu tempat tersedia melimpah menempel di sebelah shower, syukurlah masih ada sabun.

Eh tapi kenapa tidak ada sandal hotel yang biasanya disediakan. Makvee pun menelpon ke resepsionis dan resepsionis menjelaskan bahwa jika mau ada tambahan sandal maka ada charge sebesar Rp30.000,-
Oke baiklah tidak usah pakai sandal tidak apa-apa lah. Lemari dan hanger yang disediakan cukup banyak, ada brankas juga disediakan di kamar. 


Makvee pun menyalakan televisi dan mengecilkan suhu AC. 

Makvee menunggu staycation mate Makvee, Mbak Iffa. Mumpung sendirian foto-foto dulu yhekannnn

Mbak Iffa pun datang sekitar pukul 3 sore.






Agenda kami hari itu adalah minum soju. Mumpung Jogja sedang dirundung hujan berhari-hari Soju cukuplah untuk sekadar menghangatkan badan.

ZEST Hotel Yogyakarta
Alamat Jl. Gajah Mada No.28, Purwokinanti, Pakualaman, 
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55112
Telepon (0274) 6429119



Di hari Sabtu yang cerah Makvee melangkahkan kaki di satu restoran yang dari luar nampak rimbun. Restoran ini cukup terkenal di Yogyakarta. Disambut dengan ramah oleh Kak Rosi (saya baru tahu namanya setelah meminta tolong Kak Rosi memfotokan saya).

Gadjah Wong Resto ini berada di area yang cukup strategis  di Jl. Affandi No.79D, Soropadan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Ada 2 pintu yang tersedia. Lewat belakang lewat jembatan merah belok kiri atau lewat pintu depan dari arah utara Jalan Affandi keduanya sama-sama memiliki lahan parkir yang cukup memadai.



Sebelum masuk Makvee tentunya mengikuti protokol kesehatan. Mencuci tangan, mengikuti pengukuran suhu dengan thermogun, dan menggunakan masker sebelum masuk area Gadjah Wong Restoran.

Sekilas Sejarah


Sebelum dibangun menjadi Gadjah Wong Resto yang cantik. Tanah tempat berdirinya Gadjah Wong Resto adalah tanah yang labil, tidak terawat, dan menjadi pembuangan sampah. Bahkan hingga tahun 1995 lahan tersebut hanya menjadi tempat pembuangan sampah yang justru memperparah kondisi tanah dan semakin memperparah polusi udara, air, tanah, dan lingkungan.

Ibu Yani yang saat itu sering melewati lahan kritis tersebut sejak masa kuliah bertekad untuk melakukan perubahan, misi utamanya adalah menjadikan lahan tersebut menjadi lebih hijau. Lalu mulailah pada tahun 1996, Ibu Yani mulai melakukan pembersihan, penataan dan penghijauan kembali di lahan tersebut. Rata-rata tumbuhan dan pohon yang ada di lahan tersebut diambil dari Klaten tempat asal Ibu Yani. Lingkungan yang semula menyedihkan berubah menjadi lingkungan yang hijau dan tentu saja asri. Singkat cerita kemudian berdirilah Gadjah Wong Resto di tempat itu yang kemudian resmi dibuka pada tanggal 25 Desember 1997. 

Kenapa diberi nama Gadjah Wong? Nama restoran ini diambil dari nama sungai tadi. Sebenarnya ada versi sejarah yang didapat Bu Yani dari cerita seorang kakek saat Bu Yani sedang berada di pinggir sungai. Gadjah Wong berasal dari 2 kata Gadjah dan Wong. Gadjah berarti hewan nama hewan gajah dan Wong berarti manusia. Gajah memiliki nama lain Ganesha. Ganesha memiliki bentuk tubuh manusia dengan kepala gajah. Bagi pemeluk Hindu, Ganesha adalah Dewa Pengayom, Dewa Kecerdasan, dan Dewa Kebijaksanaan.

Tentang Ganesha

Ganesha adalah salah satu dewa yang ada dalam mitologi Hindu. Ganesha seorang dewa berbadan manusia dan berkepala gajah. Ganesha mendapat banyak julukan yang salah satunya adalah Dewa Ilmu Pengetahuan. Makvee menemukan dari berbagai sumber bahwa tangan kanan Ganesha memegang patahan gading. Patahan gading yang ada dalam genggaman tangan kanannya ia gunakan untuk menulis, entah itu di batu, kayu, dan lain sebagainya untuk mengajari manusia ilmu pengetahuan. Jadi tidak heran kan kalau Ganesha ini digunakan sebagai lambang dari salah satu universitas negeri ternama di Indonesia dan juga salah satu tempat bimbingan belajar yang ada di Yogyakarta. Tangan kiri Ganesha selalu memegang mangkok yang isinya tidak lain adalah ilmu pengetahuan. Belalainya digambarkan selalu masuk ke dalam mangkok tersebut yang artinya ia selalu menyerap ilmu pengetahuan. Jadi kalau sempat kita perhatikan dengan teliti, ia hanya memiliki 1 gading saja yaitu gading di sebelah kiri.

Gadjah Wong Restoran

Gadjah Wong Restoran mengusung konsep garden restaurant, memiliki lahan seluas 1500 m². Memiliki desain yang unik karena perpaduan antara Jawa, Bali, dan Eropa sehingga setiap sudutnya memang menyuguhkan arsitektur bangunan dan pemandangan kehijauan yang memanjakan pemandangan mata. Ibu Benedikta Setiyani menjelaskan bahwa saat membangun Gadjah Wong Resto kontur tanah yang tidak rata bukan menjadi penghalang, justru dengan hanya mengikuti kontur tanan gaya arsitektur yang ada di Gadjah Wong Restoran  akan memberikan kesan dan pengalaman yang berbeda dari restoran lain yang ada di Yogyakarta. Gajah Wong Garden Restaurant dibagi menjadi tiga ruang dengan karakter yang berbeda-beda. Mengacu pada konsep melestarikan bangunan budaya.

Ada gamelan, kursi kayu, serta pohon bunga kamboja di berbagai sudut adalah konsep Bali yang dihadirkan melalui penataan taman hijau. Makvee sendiri kemarin berkeliling ke semua sudut ruangan dan merasakan sendiri bahwa kontur tanah yang berundak dan tidak rata justru menjadi kelebihan dan menghasilkan taman yang lebih menarik. Budaya Jawa dihadirkan karena ada bangunan Joglo.




Sedangkan konsep bangunan Eropa hadir pada lorong, ruang bawah tanah, tangga yang menurun serta pintu-pintu yang ada pada beberapa ruangan yang ada di Gajah Wong seperti ruang monyet dan ruang bebek.



Melalui Gadjah Wong Ibu Yani ingin mengatakan bahwa sungai sejatinya bukanlah tempat membuang sampah, jika kita mencintai alam salah satunya melakukan hal baik pada sungai, maka, sungai pasti akan memberikan keindahan alami. Dengan lebih menghargai alam, maka alampun akan memberikan kenyamanan untuk manusia.


Tadi Makvee sudah menyebut 2 ruangan ruang bebek dan ruang gajah. Gadjah Wong memiliki  ruangan utama yang memiliki karakter yang unik. Mengingat cerita dari Bu Yani, ruang gajah tentunya ada karena gajah menyimpan makna yang mendalam bagi Bu Yani. Hewan Gajah merupakan hewan favoritnya, dan memiliki filosofi yang kuat dalam perjalanan hidup Bu Yani.


Di Ruang Gajah bisa digunakan untuk live musik, demikian dengan Ruang Bebek yang biasanya ada live musik jazz, namun karena masa pandemi jadi kegiatan cukup banyak yang dikurangi, dan ada pula dengan nuansa Bali dengan iringan musik gamelan. 

Makvee duduk di salah satu kursi di ruang gajah. Nyaman sekali, Makvee mulai memesan makanan dan minuman. Makvee memesan Mango Almond, Snacknya Makvee pilih Cheese Springrolls, Saladnya Makvee pilih Nicoise salad with tuna boiled egg and baguette, Main Course Makvee pilih Chilli Con Carne. Setelah lunch Makvee masih bersantai sore sambil menikmati pemandangan sungai Gadjah Wong ditemani Strawberry Crumb Cake dan Caramel Latte.

Food and Beverage Review

Mango Almond


Ternyata Mango-Almond ini adalah plain Yogurt dan Mango bercampur dibuat 2 layer dengan sprinkle sprinkle almond di dalamnya. Segarnya Mango dan kriuk almond membuat Makvee menyedotnya hingga tetes terakhir. Bukan lagi, ini adalah home-made yogurt, dan bibitnya berasal dari Negara Armenia. Sehat karena tanpa gula, cocok bagi kalian yang sedang diet tapi tetap mau minum-minuman segar.


Cheese Springrolls


Meleleh karena dalamnya keju lembut yang lumer, gurihnya pas, dan kriuknya sungguh menggoyang lidah.

Nicoise salad with tuna boiled egg and baguette

Saladnya juara, bisa dibayangkan kesegarannya, sayurnya benar-benar crunchy dan fresh.


Chilli Con Carne


Ada nasi, dan diatasnya adalah daging sapi yang dimasak dengan kacang merah, tomat, paprika, daun thyme, dihidangkan bersama jagung manis dan tortilla yang digunakan sebagai tempat salad, kriuk dan segar bersamaan. Yummmyyyy

Demikian Cerita Makvee makan siang di Gadjah Wong Resto. Kamu kapan kesini? 

Stay Happy and Stay Healthy ya Good People

Gadjah Wong Garden Restaurant

Jalan Gejayan (Affandi) Yogyakarta 55281

Tel : +62 274 588294, +62 274 542815

Fax : +62 274 4362089

WhatsApp (WA) 081227404433

E-mail : yogya@gadjahwong.com

IG: @gadjahwong


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

A Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers. Terima kasih sudah berkunjung ke dunia kecil Makvee.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Review Jujur Estuary Cafe Yogyakarta
  • Review Jujur Vitabumin Lacta Honey
  • Yogyakarta Independent School : PYP Costume Parade
  • Kreasi Salad Buah Yogurt Hasil Belanja di Toko Buah Sayurbox
  • Menikmati Lezatnya Gelato di Massimo Gelato Jogja
  • Kenapa Saya Memilih Menikah Secara Katolik?
  • SOBATKU Tabungan Online Penuh Manfaat
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
  • Litto Recreational Resto Tempat Romantis di Dlingo Bantul
  • Qwords mengadakan Ramadan Bermakna Bertajuk “100 Mangkuk Bakso untuk Anak Yatim”

Categories

Travel Kuliner hotel hotel review Hotel Jogja Travelling

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • Maret 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Agustus 2022 (2)
  • Juni 2022 (2)
  • Mei 2022 (1)
  • April 2022 (31)
  • Maret 2022 (5)
  • Februari 2022 (3)
  • Desember 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Mei 2021 (4)
  • April 2021 (2)
  • Maret 2021 (2)
  • Februari 2021 (4)
  • Januari 2021 (2)
  • Desember 2020 (8)
  • November 2020 (3)
  • Oktober 2020 (3)
  • September 2020 (3)
  • Agustus 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (7)
  • Januari 2020 (1)
  • Desember 2019 (2)
  • November 2019 (3)
  • Oktober 2019 (2)
  • Agustus 2019 (4)
  • Juli 2019 (5)
  • Juni 2019 (10)
  • Mei 2019 (27)
  • April 2019 (5)
  • Maret 2019 (2)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (1)
  • Desember 2018 (5)
  • November 2018 (1)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (2)
  • Juni 2018 (2)
  • November 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • Februari 2017 (2)
  • September 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Agustus 2015 (1)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (4)
  • November 2014 (1)
  • Oktober 2014 (1)

Komunitas Blogger Jogja

Komunitas Blogger Jogja

BLogger Perempuan Network

BLogger Perempuan Network

Komunitas Emak Blogger

Komunitas Emak Blogger

Popular

  • Review Jujur Estuary Cafe Yogyakarta
    Hari Sabtu di awal Juli saya dan 2 teman saya menembus kemacetan Jogja. Awalnya kami berniat untuk menikmati senja di Rooftop Satoria Hotel...
  • Menikmati Lezatnya Gelato di Massimo Gelato Jogja
    Yeay yeayy yeayy kali ini Makvee mau cerita-cerita soal yang manis-manis. Tentang hal yang manis bukan melulu soal asmara lhoo yaaa. Di...

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template