Review Jujur Estuary Cafe Yogyakarta

Hari Sabtu di awal Juli saya dan 2 teman saya menembus kemacetan Jogja. Awalnya kami berniat untuk menikmati senja di Rooftop Satoria Hotel Yogyakarta. Tapi nyatanya senja telah berlari jauh dari kami. Kami-pun batal untuk menikmati senja. Mencari random café-café di Jogja, hingga bertanya ke teman-teman penggemar kopi dan foodgrammer Jogja. Saya pun menemukan instagram Estuary.id yang menampilkan suasana yang cozy dan lucu, dan tentunya instagramable yakaaan ya duonkkkk. Apalagi hari itu saya membawa gear lensa sudra saya Nikon D3500. Tentunya selain makan, sayapun ingin memotret sudut-sudut cantik Estuary Cafe.

Ketika datang, mobil grab pesanan kami disambut dengan baik dan diarahkan dengan baik pula oleh petugas parkir Estuary Café. Kami pun masuk dan disambut dengan teriakan anak-anak muda yang nampak fresh dan nampak sigap membantu. Saya pikir Estuary memang menerima anak-anak muda yang masih kuliah dan mau bekerja part time. Begitu masuk kami langsung disambut oleh kasir yang langsung menawarkan makanan.

Saya yang ribet bawa kamera dan beberapa perlengkapan langsung mencari tempat duduk. Rasa lapar dan lelah di perjalanan sejenak lenyap karena udara di ruangan yang cukup dingin setelah berjibaku dengan kemacetan Jogja yang hari itu memang sedang padat-padatnya, dikarenakan puncak kunjungan anak-anak liburan sekolah. Saya mengintip ke arah luar nampak beberapa anak muda yang nongkrong bersama teman-temannya. Area outdoor sehingga diperbolehkan untuk merokok  disana. Area outdoor tersebut juga ada yang di atas. Kalau saya bilang tempat ini cukup luas.

Saya duduk di ruangan utama, dekat dengan kasir dan bar. Selesai mengamati sekitar saya bergabung dengan teman yang masih ada di kasir untuk memilih makanan. Karena baru pertama kali dan hanya sekilas melihat instagramnya. Saya betul-betul tidak tahu kalau di Café ini tidak ada menu nasi. Sebelumnya, saya pernah dengar selintingan bahwa menu makanan berat yang ada di café begini biasanya rasanya kurang mantap. Ah saya tidak mau mengejudge terlebih dahulu. Walau agak kaget karena bayangannya ingin makan nasi tapi tidak tersedia. Ahhh ya sudah pikir saya thohh masih ada kentang.

Akhirnya kami bertiga memesan 3 menu yang sama yaitu Grilled Chicken ala Estuary, hazelnut chocolate, hot chocolate, ice chocolate, dan lemon tea. Pesanan lengkap, sudah bayar, dan yaokee kami menganggap pesanan kami sudah beres dan tinggal tunggu makanannya datang. Kami pilih bayar menggunakan debit, nota sudah diprint dan ditempelkan di nomor meja. Kamipun duduk lalu sibuk dengan handphone kemudian sayapun mengecharge handphone yang mulai menipis dayanya.

Kami pun sibuk berfoto-foto mulai dari menggunakan handphone dan kamera. Minuman datang sekitar 15 menit setelah kami pesan. 2 Makanan datang kemudian sekitar 25 menit.

Kemudian teman-teman saya makan duluan karena kelaparan sudah tidak bisa dipadamkan lagi. Saya sruput sedikit demi sedit Hazelnut chocolate saya, sambil heran kok makanan saya belum datang. Saya masih sempat mengabadikan ketika 2 teman saya makan di sela-sela saya menunggu. Hmmm Padahal kami bertiga memesan makanan yang sama. Dan makanan teman-teman sayapun telah tandas, iya tandas karena saking laparnya.


Teman saya Tya memutuskan untuk memanggil salah satu petugas Estuary dan bertanya dengan sopan “mas grilled chickennya kok kurang 1, punya teman saya belum ada“ Petugas Estuary Coffe itupun menjawab “akan kami check terlebih dahulu kak”
Jujur saat itu selera makan saya sudah hilang, karena terlalu lama menunggu. Dan saya bilang ke teman-teman saya “udah sih gpp, ntar aku makan nasi goreng aja nyari di pinggir jalan” itu jawaban antara sudah malas dan memang dari awal pengennya makan nasi hahhahahah pemakan karbo dasar emang.

Datanglah mas-mas lainnya yang mungkin dari awal handling meja kami. Saya sama sekali tidak ingat wajah mereka. Karena yang ribet sama makanan saya justru teman saya, hingga kemudian 1 dari mas-mas itu bilang seakan membela diri “Maaf kak, tadi saya sudah mengonfirmasi dan menanyakan apakah pesanan sudah lengkap tapi kakaknya sibuk pake headset" masnya ini menunjuk teman saya yang memang sejak awal datang aktif bertelpon dengan kekasihnya di lain tempat. Saya sendiri tidak mendengar masnya mengonfirmasi pesanan. Karena saya sibuk foto-foto di luar.

Nah setelah itu datang lagi mas-mas yang lain membawa nota dan mengatakan bahwa Grilled Chicken yang kami pesan dan tercetak di nota hanya 2 pesanan.

owww owwww Nah nah berarti kesalahan ada dimana nih, teman saya Tya pun yang mungkin saat itu kesal kemudian bilang dengan bahasa yang super duper sopan walaupun saya tahu dia sungguh kesal “Lhoh mas kami pembeli kan pesan-pesan saja, dan tadi kan sama kasirnya kami taunya sudah dicatat, apalagi kami bayarnya debit” Sayapun terdiam di kursi saya, dan heran. Karena, ketika di awal pesan Mbak Kasir itu “seperti” sudah mencatat dengan baik pesanan kami. Pusing dengan suasana itu saya memilih diam. Teman saya akhirnya ke kasir dan memesan Grilled Chicken lagi dikala saya sudah kehilangan mood makan sama sekali. Mungkin kalau bukan teman saya Tya, kami sudah diajak pergi saat itu juga dan tidak memesan grilled chicken lagi untuk saya. Duhhh suasananya benar-benar tidak enak saat itu.

Teman saya Tya bilang bahwa saya harus makan. Saya menghargai mereka dan akan membuat suasana semakin tidak enak jika saya tidak makan. Walau awalnya saya ingin membungkus saja makanannya dan segera enyah dari situ karena sudah lelah, ngantuk, lapar, ditambah situasi yang tidak mengenakkan saat itu.

Saat pesanan saya datang teman saya Tya masih sempat mengatakan “Besok pelayanannya ditingkatkan ya” Masnya yang datangpun menjawab “iya, maaf ya kak”

Teman saya Tya dan Kak Nea pun menyuruh saya makan “udah makan dulu, makan”. Saya makan murni karena menghargai mereka.

Baiklah ini review saya tentang makanannya.

Review Grilled Chicken Ala Estuary

Tampillannya cantik dan fotogenik. Ketika saya iris ayamnya empuk dan matang. Daun kemangi nampak sangat segar di piring. Kentang juga enak dan seasoningnya pas. Tapi begitu saya rasakan ayamnya. Ayamnya nampak kurang marinade. Jadi menurut saya agak hambar.  Entah kenapa saya merasakan bitter di after taste bumbu yang membungkus si grilled chickennya. Bumbu yang melapisi grilled chicken berasa tajam dan "kayak ada pait-paitnya gitu". Jadi bumbu yang terasa di lidah saya itu seperti dimasak terburu-terburu mengingat latar belakang cerita bagaimana si grilled chicken itu sampai di meja saya sambil nangis-nangis uwuwuwuuw dasar baper.

Tapi karena lapar, eman-eman, dan lagi-lagi saya menghargai teman-teman saya yang dengan setia menunggui saya makan, saya habiskan makanan itu. Ingat kata simbah “Ojo buang-buang panganan” artinya jangan buang-buang makanan.
Baca Juga Review Jujur Brownies Panggang Premium No. 1 di Jogja
Hazelnut Chocolate dan Hot Chocolate
Rasanya menurut saya tidak berbeda jauh dengan Hot Chocolate yang saya pesan. Rasanya so so lah dengan café lainnya dan tidak terlalu jauh berbeda. Hanya hot chocolatenya sedikit lebih kental saja. Well, buat kalian yang mau menjajal untuk makan disini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Kalau ingin foto-foto baiknya mengambil waktu antara pukul 03-05 (menurut teknik fotografi) sore atau pagi sekalian. Mengenai jam buka coba check di google bisnisnya atau di instagramnya.

2. Pesan dengan teliti dan pastikan pesananmu telah dicatat dengan baik oleh kasir.

3. Harga pricy dan makanan tidak ada menu nasi. Adanya kentang dan burger, jika dalam keadaan sangat lapar sebaiknya makan dahulu sebelum datang ke café ini. Juga saya mengamati Ibu-ibu yang baru pertama kali datang kesana yang juga menanyakan mengenai tidak adanya menu nasi.
Baca Juga Dawet Kani Kuliner Asli Indonesia Hadir di Yogyakarta

4. Datang langsung berhadapan dengan kasir. Ini bukan MCD yang beli ice cream cone doang trus bisa nongkrong lama. Buat kamu yang terbiasa nongkrong dengan teman tanpa beli apapun dan pake wifi sebebas-bebasnya sebaiknya jangan lakukan disana, karena kemarin saya melihat mas-mas yang bingung karena mungkin niatnya mau nyusulin temannya saja.ehh langsung berhadapan sama kasir. Jadi ibarat kata, kamu pesen dulu baru duduk.

5. Hari Sabtu cenderung ramai, mending datang ketika  weekday. Jam buka check sendiri di Google ya hehehhe.

6. Wifi sulit diakses dan gagal sambung berkali-kali padahal password tersedia di nota. Jadi beli dulu dunk kalian sobat miskin baru bisa pake wifi. Tapi wifinya pun gagal akses, ohhh hayatiiiii ohhhhhh.

After all tempat ini lucu banget buat foto-foto di waktu yang tepat, dan mungkin saya kesana dalam kondisi kurang tepat. Terima kasih sudah membaca review ini. Salam sehat dan semangat.


      

11 comments

  1. saya juga sering nih ngalamin hal kaya gitu .
    Bahkan kemaren saya makan di salah satu resto keluarga di Kaliurang, sampe selesai makan pun makanan yang saya pesan gak dateng-dateng saking lamanya hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbakkk benerann dehhh ini tuhh ya, kenapa kadang ada resto bagus tapi pelayanan ga maksimal

      Hapus
  2. Sekarang di Jogja makin banyak kafe kekinian ya. Dulu pas masih kuliah di sana belum sebanyak sekarang kayaknya.
    Btw salam kenal aku Mega dari Pamperstory.com, blog yang sering review soal spa. Ada spa di jogja yang udah aku review juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantaaap kak, nanti aku berkunjung yaaa bebb

      Hapus
  3. Sakne temen rek. Itu harga sama pelayanan cucok gak? Semoga yang bersangkutan baca deh ini buat jadi masukan.
    Btw aku agak terganggu setiap kamu nulis 'teman saya tya' diulang gitu terus, kenapa gak langsung 'tya'

    BalasHapus
  4. Asyique nih bisa ngopi sambil foto2 yaa... Kalau menu makanannya terlalu pricey sebaiknya makan di luar (selain cafe ini dong ya...)

    BalasHapus
  5. dulu pernah nyoba ke sini, suka banget, nyaman banget memang tempatnya, makanan dan minumannyapun termasuk enak, suka deh

    BalasHapus
  6. Nunggu makanannya lumayan lama juga ya? Udah gitu salah catat pesanan lagi. Beneran bikin selera makannya hilang. Tapi suasananya asyik gitu buat ngobrol-ngobrol ya.

    BalasHapus
  7. Makkk, suk aku pas mulih Jogja, ajakin nongkrong sini yaaaaa. Keren tapi ra ono segonee yaa mak, makanan dasar para tukang laper macam aku berarti kudu makan dulu makkk, wkkwk

    BalasHapus
  8. Weladalaaaah.... Dadi raenak juga yo nek history makanannya pahit kekgitu... Hihihi...

    BalasHapus
  9. Itu kalo dari YIS soccer field ke arah mana lagi, MakVee? Aku koq pengin itu grilled chicken-nya :D

    BalasHapus