Kalau kamu pikir tantangan terbesar seorang ibu tiga anak itu cuma soal menyuapin balita sambil nyuapin bayi, kamu belum kenal yang namanya kulit kering ngambekan. Kulit saya, teman-teman, bukan sekadar kering biasa. Ini kulit yang gampang banget drama kalau bukan karena AC, ya karena deterjen, kadang juga karena pikiran (eh iya, stres tuh bisa bikin kulit makin sensi, lho).
Nah, di tengah hidup yang udah kayak sinetron stripping ini, saya akhirnya ketemu jodoh skincare yang bisa diajak kerjasama: Ceradan Ceramide-Dominant Skin Barrier Cream. Namanya emang panjang kayak judul skripsi, tapi efeknya pendek: "menenangkan." Bahkan kulit saya yang biasa ngamuk pun langsung diajak damai.
Cerita Dimulai Saat Wajahku Ngambek
Jadi gini, suatu pagi, saya ngaca dan merasa wajah saya ini udah kayak peta, ada daerah kering, daerah ngelupas, dan daerah merah yang selalu merasa tidak aman. Rasanya tiap kali pakai pelembab, kulit saya cuma kayak “oke, noted” tapi nggak benar-benar sembuh.
Setelah beberapa pencarian penuh doa (dan scroll e-commerce sampai tengah malam), saya nemu Ceradan. Katanya sih ini pelembab dominan ceramide dengan rasio ilmiah 3:1:1—ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas. Bahasa gampangnya, ini kayak trio superhero yang bisa ngebantu bangun kembali pertahanan kulit. Saya langsung mikir, “ya Tuhan, ini dia pasukan Avengers buat kulit saya!”
Tekstur, Rasa, dan Aroma: Lembut Seperti Doa Ibu
Begitu sampai, saya buka tubenya dan langsung senyum. Teksturnya creamy, lembut, tapi nggak lengket. Aromanya? Hampir nggak ada, dan itu saya suka karena kulit sensitif tuh kadang alergi sama pewangi yang niatnya manis tapi hasilnya pahit.
Begitu dioles ke kulit, rasanya... adem. Nggak kayak pelembab yang cuma duduk manis di permukaan, ini tuh kayak langsung masuk ke dalam dan bilang, “Tenang, saya di sini.” Efek lembapnya juga nggak instan ilang. Pagi dipakai, sorenya kulit masih adem, nggak ngelupas, dan nggak merah-merah. Bahkan area yang biasanya pecah-pecah kayak rel kereta api pun mulai mulus pelan-pelan.
Efek Samping? Cuma Bikin Saya Ingin Borong
Sudah dua minggu saya pakai Ceradan dua kali sehari. Hasilnya? Kulit saya nggak hanya kalem, tapi juga lebih plumpy, sehat, dan yang paling penting: nggak rewel. Saya bahkan bisa skip step skincare ribet dan cukup pakai ini sebagai base sebelum sunscreen. Anak saya sampai komentar, “Ibu sekarang mukanya nggak kayak kering musim kemarau.” Terharu.
Untuk ibu-ibu dengan kulit kering, sensitif, atau pernah eksim, ini bisa jadi penyelamat. Kandungannya juga nggak neko-neko. Ada jojoba oil, squalane, linoleic acid, dan tentu aja ceramide. Pokoknya, kaya akan nutrisi tanpa bikin drama.
Apakah Harganya Se-adem Efeknya?
Hmm, saya jujur. Harganya memang nggak masuk kategori “murah meriah di minimarket”. Tapi untuk ukuran pelembab yang beneran works, tahan lama, dan bisa dipakai untuk wajah dan tubuh, saya rasa ini investasi yang masuk akal. Apalagi kalau dibandingkan sama skincare berlapis-lapis yang bikin kulit tambah stres, Ceradan tuh simpel dan efektif.
Ceradan Itu Bukan Sekadar Krim, Tapi Pelukan untuk Kulit
Sebagai ibu tiga anak yang waktunya terbatas dan kulitnya gampang tersinggung, saya merasa. Ceradan adalah penemuan berharga. Bukan cuma menyelamatkan kulit, tapi juga menyelamatkan mood. Karena, jujur aja, kulit yang nyaman itu berpengaruh banget ke kepercayaan diri. Dan perempuan, bahkan setelah punya anak, tetap butuh merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
Jadi, kalau kamu sedang mencari pelembab yang bisa diajak kerjasama jangka panjang, bukan yang manis di awal tapi ghosting di tengah jalan, Ceradan bisa jadi pilihan yang sangat bijak. Apalagi buat kamu yang sudah capek ditinggalin sama skincare yang cuma janji.
Sekian review jujur dari ibu yang sudah nggak bisa lagi main-main soal kelembapan kulit. Semoga kulitmu menemukan pelukannya, seperti saya menemukan Ceradan.