Makvee Story

Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers

  • Home
  • Travel
  • Kuliner
  • Hotel
  • Lifestyle
  • Contact Us

Jatuh cinta dan menjalani suatu hubungan, hendaknya saling menyayangi, mengasihi, dan memberikan rasa aman. Jika hubungan sudah diisi dengan ketidakjujuran dan banyak hal yang menyertainya, percayalah kamu berada dalam lingakaran Toxic Relationship. Toxic relationship masuk ke dalam berbagai hubungan personal di masyarakat, ya hubungan asmara, pertemanan atau relasi kerja.  Hubungan tak sehat yang bersifat racun ini memang paling parah menghinggapi hubungan asmara sepasang kekasih.

Kalau saya ditanya pernahkah terjebak Toxic Relationship, saya jawab dengan lantang “PERNAH”
Of course ini menjawab pertanyaan kalian, kenapa putus sama mantan yang itu, orang-orang tahu hubungan saya dengan mantan brengsek itu karena dia sudah masuk ke lingkup keluarga saya, ke lingkungan pertemanan saya, dan juga wajahnya muncul di kantor beberapa kali.

Seturut pengalaman saya yang pernah terjebak dalam toxic relationship, pihak yang satu akan berupaya untuk mendominasi pihak lainnya, dalam hal ini pihak yang mendominasi adalah si trashy ex aka mantan brengsek. Oke sebelum saya lanjut saya mau mengakronimkan Mantan Brengsek ini menjadi MB biar lebih gampang nulisnya dan agar saya tak terkesan mengumpat tiap kali menyebut kwkwkwkw padahal mau diumpat atau tidak namanya sampah tetaplah sampah.

Saya sadar saya pernah sebodoh itu percaya sama orang yang salah. Membuang waktu bersama orang yang salah dan tidak bertanggung jawab sama sekali.

Jadi yang saya rasakan selama menjalani hubungan dengan si orang MB ini adalah

MB selalu memanipulasi saya (gaslighting) untuk mengontrol saya tentunya, seperti kalau semisal bertengkar dia selalu mengatakan dia yang paling tersakiti, padahal sedikit demi sedikit saya mulai mencium aroma kebohongan tapi herannya saya masih bertahan dengan dia saat itu, dia akan minta maaf berubah menjadi orang yang NAMPAK baik di luar tapi aslinya super duper manipulatif. Dia bisa dengan mudahnya memanipulasi perasaan orang lain, atau membuat orang iba, atau membuat orang simpati padanya tetapi sebenarnya dia sedang bermain watak, dan saya lihat dia melakukannya hingga kini karena orang ini masih ada di Jogja dan dia bergabung dengan komunitas di Jogja yang saya pikir Komunitas tersebut perlu hati-hati sama orang ini. Ya dengan demikian si MB tukang manipulasi ini hanya mempermainkan perasaan saya (breadcrumbing).

Seperti mengatakan

“I Love You, aku mencintaimu” tapi besoknya sikapnya berubah lagi dan kembali lagi ke tabiatnya yang buruk

Komunikasi yang buruk
Saya seorang blogger dan saya menikmati hari dimana saya berkumpul dengan teman-teman di sebuah event, saya punya kehidupan pribadi yang membuat saya menjadi lebih hidup ketika berkumpul bersama teman perempuan maupun laki-laki. Tapi MB saat itu di tiap kali saya ada sebuah event dia selalu mengatakan hal-hal semacam

“Kamu kalau sama temenmu aku dicuekin”

“Lebih penting temenmu daripada aku”

Saat itu sebenarnya saya sangat kesal, karena saya sendiri tidak pernah melarang dia ini itu, tapi pertengkaran berlanjut dia selalu berhasil membuat saya merasa bersalah, dan kalau saya tidak minta maaf yang selalu dia lakukan
melakukan silent treatment atau diam saat marah. Terulang lagi lagi dan lagi sampai akhirnya saya jadi orang yang hampir saja tidak berkembang gara-gara dia.

Percayalah, saya menyadari saya bersama orang toxic atau terjebak di Toxic Relationship setelah saya tahu semuanya karena Tuhan tunjukkan ke saya apa yang dia tutupi selama ini. Dan mungkin banyak perempuan atau laki-laki di luaran sana yang belum sadar bahwa ia berada dalam toxic relationship, mata mereka mungkin masih belum terbuka. Dan juga pelaku gaslighting ini tidak hanya dilakukan oleh laki-laki tapi juga oleh perempuan. Jika laki-laki menjadi korban yang terjadi seperti Johny Depp dan Amber Heard levelnya naik menjadi kekerasan fisik, dalam hal ini korbannya Johny Depp, butuh waktu seorang laki-laki untuk dapat menerima bahwa ia korban karena stereotype masyarakat kita masih mengatakan bahwa perempuan yang sering jadi korban. Maka setelah saya sadar bahwa saya berada dalam hubungan yang membuat saya merasa tertekan. Saya merasa hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

Efeknya bisa panjang seperti menurunkan harga diri, bahkan sampai pada mengalami gangguan kesehatan mental, mengalami kecemasan, stres, depresi. Untungnya Tuhan menyelamatkan saya dari laki-laki brengsek ini. 

Selain komunikasi yang buruk, dan silent treatment yang dia lakukan, dia juga hobi blokir memblokir hingga saya pun jadi tertular sama buruknya seperti dia. Setelah melakukan silent treatment dia akan memblokir social media dan WhatsApp, dan lagi lagi saya yang harus meminta maaf atas kesalahan yang kadang-kadang saya tidak mengerti.

Dia juga mungkin akan mengutarakan kalimat yang membuat saya harus menuruti kemauannya, misalnya “Aku bersikap seperti ini karena aku sayang sama kamu.” Jika saya tidak menurutinya, dia bisa saja menuding saya tidak menyayanginya. Hal ini membuat saya mau tidak mau mengikuti keinginannya. Jadi terbatas berteman, jadi terbatas mengembangkan diri.

Betapa sulit untuk menjadi diri sendiri saat dulu bersama si MB ini, jujur karena terlalu sering dikontrol, saya justru sempat tidak dapat menjadi diri sendiri.

Saya potong rambut bisa memicu pertengkaran

Saya pakai pewarna kuku bisa jadi bahan pertengkaran

Saya memakai baju tertentu bisa jadi bahan pertengkaran lagi

Selain itu, terkadang dia juga melarang saya untuk tidak lagi memakai jenis pakaian yang mungkin menarik perhatian orang lain.

Saya yang bodoh di masa lalu itu menjadi
bersikap seperti apa yang dia inginkan, bukan apa yang saya inginkan. Bahkan, untuk sekadar berpendapat  dan mengekspresikan yang ada dalam pikiran saya saja saya bisa sampai memikirkannya berkali-kali karena takut apa yang saya ucapkan jadi salah  di mata dia. Ya saya Bodoh saya pernah sebodoh itu.

Diremehkan dan tidak pernah mendapatkan dukungan
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang selalu memberi dukungan satu sama lain. Namun yang saya rasakan adalah sebaliknya. FYI si MB ini adalah lulusan S2 salah satu PTN di Yogyakarta, S2 lhoh berhati-hatilah kalian karena sekali lagi orang ini ada di Jogja. Yang saya heran kenapa orang seperti dia bisa lolos beasiswa, memang orang manipulatif bisa menipu saat wawancara berlangsung dan itu memang kenyataan.  

Ketika saya berpendapat tentang sesuatu dia selalu membawa bawa usianya yang lebih tua daripada saya, dia bawa-bawa pendidikannya bahwa saya tidak akan mungkin menang dari dia, dia bilang dia lebih tahu mengenai diri saya dibanding siapapun, pendapat saya pun selalu dibantah.

Ya dia orang yang sangat mudah meremehkan orang lain,

Pernah dengan sepenuh hati saya membuatkan dia pudding, tapi tanpa penghargaan sedikitpun dia mengatakan pudding saya tidak enak, sejak itu saya tidak pernah lagi membuat pudding untuk si brengsek ini. Pernah pula saya memberi dia kado kecil berupa sprei
tapi apa yang dia lakukan dia bilang kado saya murahan, bahan spreinya tidak bagus,  dan perkataan lainnya. Hikmahnya sprei baru tersebut saya sumbangkan ke panti asuhan bersama baju pantas lainnya.

Ketika saya berhasil mencapai sesuatu alih-alih mendapat dukungan dan apresiasi, saya malah mendapatkan perkataan kasar dan kritik yang cenderung menjatuhkan yang malah menghambat perkembangan saya saat itu. Seperti blog ini yang awalnya bernama perempuan cadas, cadas sendiri artinya kuat, tapi karena bodohnya saya lagi-lagi dia bilang cadas artinya buruk, dan bodohnya lagi saya percaya, padahal sebuah kata dinilai baik dan buruk tergantung penggunaan dan cara memaknai.

Saya yang  selalu dicurigai dan dikekang
Kembali lagi kepada dia yang merasa dicuekin ketika saya bersama teman-teman saya, padahal saya baru sadar belakangan saya sebagai pacarnya saat itu sangat terbatas aksesnya ke keluarganya dan ke teman-teman dia yang sebenarnya. Dia selalu mau tahu tentang segala kegiatan sehari-hari saya dan akan marah jika saya tidak segera menjawab WhatsAppnya. Tapi jika saya gantian mau tahu soal dia seolah dia berusaha menutupi.

Dia tidak jujur soal latar belakangnya
Kejujuran merupakan salah satu pondasi untuk membentuk hubungan yang sehat. Namun, jika pasangan sering berbohong dan menutupi banyak hal, itu tandanya cepat segera akhiri hubungan kalian. Yap, ini yang terparah dia tidak pernah jujur soal latar belakangnya yang sebenarnya, dia pernah menikah dan punya anak, dan mungkin urusannya belum beres hingga itu tak pernah sekalipun ia ceritakan kepada saya. Merasa tertipukannn, Yessss kena prank sama lelaki brengsek sampah, kwkwkwkwk ngakak kalau ingat, betapa bodohnya saya dulu. Itupun keluarganya yang meminta saya menjauhi dia dan akhiri hubungan dengan dia setelah ada satu insiden yang menyadarkan saya.

Betul sekaliiii insiden Penutupnya adalah dia selingkuuh buahahahahhahahahah, ketebak kan akhirnya bagaimana? Orang Toxic memang begitu saat dia merasa sudah tidak nyaman dia tidak akan gentle memutuskan tapi memilih bermain api dan main belakang kwkwkwkw dasar pecundang sekali pecundang tetaplah pecundang. Dan dia sama sekali tidak merasa bersalah. Untungnya memang selingkuhannya tidak kalah Uglynya dengan dia jadi ya istilah Jawanya Tumbu Oleh Tutup, KLOP, COCOK,

Jelek ketemu jelek
Busuk ketemu busuk

Saya ingatkan buat kalian perempuan yang di Jogja hati-hati sama orang ini. Karena tipe manipulatif begini memang nampak baik di depan nampak innocent, nampak suci di depan, nampak seorang yang rajin beribadah, tapi kelakuan dan tindakannya berbanding terbalik. Be careful karena orang ini ada di Jogja, buat kalian yang penasaran untuk sekedar berhati-hati bisa kirim direct message ke Instagram @ceritamakvee. Jaga perempuan di sekitar kita. Cheers


 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

ABOUT ME

A Travel Enthusiast, Hotel Reviewer, and Food Lovers. Terima kasih sudah berkunjung ke dunia kecil Makvee.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Review Jujur Sate Ratu (Sate Kanak dan Sate Merah)
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
  • Review YATS Colony Jogja
  • Review Jujur Staycation di The Alana Malioboro Hotel
  • Blogging: Mesin Waktu Paling Personal yang Pernah Aku Miliki
  • Sandang, Pangan, Papan: Tiga Serangkai Wasiat Ibu
  • SAT SET BERSAMA KEVIN: CERITA PERJUANGAN SEORANG KURIR JNE DI UJUNG TIMUR INDONESIA
  • Ceradan dan Drama Kulit Keringku: Review Ibu Tiga Anak yang Kulitnya Nggak Bisa Diajak Kompromi
  • Review Lilmunch: Enak, Tapi Dompet Meringis
  • Luna Maya, Maxime, dan Harapan Kami: Catatan dari Ibu Tiga Anak yang Sudah Lelah Jadi Tumbal Patriarki

Categories

Travel Kuliner hotel Travelling hotel review Hotel Jogja

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • Juni 2025 (1)
  • Mei 2025 (5)
  • April 2025 (3)
  • Maret 2025 (13)
  • Mei 2024 (2)
  • April 2024 (1)
  • Maret 2024 (2)
  • Januari 2024 (1)
  • November 2023 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • September 2023 (2)
  • Mei 2023 (2)
  • April 2023 (1)
  • Maret 2023 (1)
  • Januari 2023 (1)
  • Agustus 2022 (2)
  • Juni 2022 (2)
  • April 2022 (31)
  • Maret 2022 (5)
  • Februari 2022 (2)
  • Desember 2021 (1)
  • Juni 2021 (1)
  • Mei 2021 (3)
  • April 2021 (2)
  • Maret 2021 (2)
  • Februari 2021 (4)
  • Januari 2021 (2)
  • Desember 2020 (8)
  • November 2020 (3)
  • Oktober 2020 (3)
  • September 2020 (3)
  • Agustus 2020 (1)
  • Mei 2020 (1)
  • Maret 2020 (2)
  • Februari 2020 (7)
  • Januari 2020 (1)
  • Desember 2019 (2)
  • November 2019 (3)
  • Oktober 2019 (2)
  • Agustus 2019 (4)
  • Juli 2019 (5)
  • Juni 2019 (10)
  • Mei 2019 (27)
  • April 2019 (5)
  • Maret 2019 (2)
  • Februari 2019 (2)
  • Januari 2019 (1)
  • Desember 2018 (5)
  • November 2018 (1)
  • Oktober 2018 (2)
  • September 2018 (2)
  • Agustus 2018 (2)
  • Juni 2018 (2)
  • November 2017 (1)
  • Mei 2017 (1)
  • Februari 2017 (2)
  • September 2016 (1)
  • Februari 2016 (1)
  • Agustus 2015 (1)
  • Juli 2015 (1)
  • Juni 2015 (2)
  • Mei 2015 (4)
  • November 2014 (1)
  • Oktober 2014 (1)

Komunitas Blogger Jogja

Komunitas Blogger Jogja

BLogger Perempuan Network

BLogger Perempuan Network

Komunitas Emak Blogger

Komunitas Emak Blogger

Popular

  • Review Jujur Sate Ratu (Sate Kanak dan Sate Merah)
    Yummmmy Senja menyapa perutpun berbunyi, tanda tubuh bahwa saatnya makan. Teringat sate favorit yang berada di area Jogja Paradise. Cu...
  • Review Jujur Le Mindoni Cafe
    Hi Nongkrongers? Apa kabar? Aku harap kalian baik dan sehat ya. Sebagai high quality single, Makvee pasti sangat selow dan woles ka...

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template